Review Coursera “Mind Control: Managing Your Mental Health During COVID-19”

Beberapa hari lalu, saya tidak sengaja menemukan kursus ini. Setelah 6 bulan dalam masa pandemi, dan Thailand sudah mulai aman, saya tidak lagi dalam isolasi yang bikin stress. Tapi melihat keadaan di seluruh dunia, ada kalanya terpengaruh juga sih, apalagi kekhawatiran akan gelombang ke-2 yang selalu membayangi Thailand.

Kursus ini judulnya menarik, seputar mengendalikan pikiran dan mengelola kesehatan mental di masa pandemi. Topik ini banyak dibicarakan belakangan ini di masa pandemi. Judulnya bikin penasaran dan saya ambil karena saya pengen tahu isinya apa, dan saya sudah menyelesaikannya tanggal 10 September 2020 kemarin.

Lanjutkan membaca “Review Coursera “Mind Control: Managing Your Mental Health During COVID-19””

Kenapa Komentar di Blog Lebih Sedikit Dibandingkan Sosmed Lainnya

Kalau diperhatikan, tulisan di blog paling sedikit mendapat komentar dibandingkan tulisan di media sosial seperti Facebook atau Instagram. Kalau misalnya link tulisan ini dibagikan di sosmed, akhirnya semua yang komentar itu ya di sosmed bukan di tulisan di blog.

Hari ini, berdasarkan pengalaman saya yang juga jarang komentar di blog yang saya kunjungi, saya mengambil kesimpulan kenapa ini terjadi.

kalau penulisnya sudah terkenal, biasanya komentar pasti banyak deh
Lanjutkan membaca “Kenapa Komentar di Blog Lebih Sedikit Dibandingkan Sosmed Lainnya”

Nulis Apa Hari Ini?

Pertanyaan yang setiap hari saya tanyakan selain pertanyaan mau makan apa hari ini, ya tentang mau menulis apa. Ternyata, walaupun sudah menulis hampir setiap hari sepanjang 2020, mencari ide tulisan itu buat saya masih tidak selalu mudah.

Sudah sering hampir menyerah dan tidak menulis, tapi masih berhasil juga mengalahkan kemalasan dan tetap menulis.

Pertama buka dulu laptopnya, lalu mulailah menulis
Lanjutkan membaca “Nulis Apa Hari Ini?”

Belajar Jarak Jauh

Pandemi sudah berlangsung berbulan-bulan, dan belum diketahui sampai kapan berakhir. Walaupun tidak bisa sekolah tatap muka seperti biasa, pendidikan tidak bisa berhenti dan harus mulai dipikirkan bagaimana bentuk belajar jarak jauh yang tidak selalu harus menggunakan internet, gawai, dan yang terpenting, bagaimana setiap siswa bisa tetap belajar sesuatu dari rumah.

Illustrasi belajar jarak jauh (gambar dari Shutterstock)

Dalam tulisan kali ini, saya akan menceritakan berbagai metode belajar jarak jauh yang sudah ada, dan apa kira-kira kelebihan dan kekurangan dari metode belajar jarak jauh. Saya tidak spesifik membahas belajar jarak jauh untuk siswa sekolah di masa pandemi ini. Kegiatan belajar jarak jauh yang saya maksud dalam tulisan ini adalah kegiatan di mana pengajar dan siswa yang belajar tidak secara fisik berada dalam lokasi yang sama dalam waktu yang sama.

Ada beberapa hal yang mudah-mudahan bisa diadaptasi untuk kegiatan belajar para siswa sekolah yang sekarang ini tidak bisa belajar di sekolah dan bertatap muka dengan guru-guru.

Lanjutkan membaca “Belajar Jarak Jauh”

Kdrama: “The Greatest Love”, Bersakit-sakit Dahulu, Bersenang-senang Kemudian

Drama “The Greatest Love” ini merupakan drama terbaik di tahun 2011. Saya baru menontonnya di tahun 2020 karena tentu saja tahun 2011 saya belum menjadi penonton Kdrama.

Poster “The Greatest Love” dari Wikipedia

Selesai menonton drama ini, saya pikir bisa sekalian nih mereview drama dan menghubungkannya dengan topik tulisan kokoriyaan 26 bersama teman-teman di grup drakor dan literasi tentang artis multitalenta atau serba bisa.

Ceritanya

Drama ini berkisah tentang seorang wanita Gu Ae-jung (diperankan oleh Gong Hyo-jin) yang pernah menjadi idol dan merupakan anggota paling tenar dari girl band yang dia ikuti. Tapi karena satu dan lain hal, grup mereka bubar dan karena dia yang meminta grupnya bubar, maka pemirsa jadi membenci dia. Biasa banget ya, dari yang dicintai dan paling populer jadi yang paling dihujat oleh pemirsa.

Lanjutkan membaca “Kdrama: “The Greatest Love”, Bersakit-sakit Dahulu, Bersenang-senang Kemudian”

Bunga Liar di Halaman

Kemarin, saya memperhatikan ada sekuntum bunga berwarna pink tumbuh di halaman rumah. Saya tidak pernah menanam bunga ini, dan saya belum pernah melihat bunga ini di halaman sebelumnnya. Memang, sekarang ini Chiang Mai sedang sering hujan. Rumput di halaman yang baru dipotong minggu lalu, sudah tinggi lagi. Rumput liar juga tumbuh sangat subur.

Ada 1 bunga di antara rumput liar yang tumbuh subur sehabis hujan

Melihat ada sekuntum bunga di tengah-tengah halaman, saya langsung tertarik mencari tahu jenis apakah bunga ini. Dipikir-pikir, bunga ini cantik sekali, coba kalau tumbuhnya lebih dari 1, mungkin halaman rumah kami akan terlihat lebih indah lagi walau banyak rumput liarnya.

Cantik ya, bunga lili hujan merah jambu
Lanjutkan membaca “Bunga Liar di Halaman”

Sudahkah Jadi Wanita Merdeka?

Topik tantangan menulis KLIP minggu ini mengenai Merdeka sebagai Wanita. Grup KLIP memang isinya wanita semua, yang mana sebagai wanita punya multi peran. Ada yang sudah menikah dan menjadi istri, lalu sudah punya anak dan juga berperan sebagai ibu, lalu juga ada yang berprofesi di kantor. Semuanya itu dilakukan tanpa melupakan kalau dirinya sebagai wanita yang tidak punya kekuatan super, tapi mampu melakukan tugas multi peran tersebut.

Sabda Alam yang dipopulerkan kembali oleh White Shoes & the Couples Company tahun 2006

Pertama kali mendengar kata merdeka sebagai wanita, yang terpikir oleh saya adalah: Siapa yang menjajah wanita? Kenapa tidak merdeka? Lalu saya teringat dengan sebuah lirik dari lagu lama yang diciptakan Ismail Marzuki tahun 1956 dan sudah didaur ulang beberapa kali. Dari hasil pencarian Google, saya bahkan baru tahu kalau judulnya adalah Sabda Alam. Saya tahunya Sabda Alam itu lagunya Chrisye doang, hehehe. Ayo coba disimak lagunya…

Lanjutkan membaca “Sudahkah Jadi Wanita Merdeka?”