Membuang Obat Kadaluarsa

Pagi ini selesai sarapan Jonathan mengeluh bilang sakit kepala. Saya coba cek ternyata dia agak hangat. Padahal pagi-pagi bangun dia masih main trampolin dan sepedaan seperti biasa. Saya suruh dia istirahat dan banyak minum air sambil dipasang kompres cool fever dulu.

Sampai jam makan siang, kakinya dingin dan dia mengeluh AC nya kedinginan, padahal biasanya dia selalu mengeluh panas dan minta pasang AC walaupun di luar hujan. Saya langsung tahu kalau demamnya belum turun dan malah tambah tinggi. Cek pakai termometer 38,6 C. Karena dia mengeluh gak bisa tidur dan menggigil, plus makan siang tidak ada selera, saya pikir ya sudah saatnya dikasih parasetamol.

obat kadaluarsa yang perlu di buang

Waktu cek persediaan obat, loh parasetamol yang ada di kulkas sudah kadaluarsa dari tahun 2018!, cek obat-obatan lain, semuanya sudah kadaluarsa. Ternyata terakhir ke dokter itu kira-kira 2 tahun lalu dan tanggalnya sekitar agustus akhir/september awal. Di satu sisi berpikir: berarti anak-anak gak pernah sakit demam selama 2 tahun terakhir. Saya ingat terakhir kali itu Jonathan dan Joshua itu sakitnya lebih ke masalah pencernaan dan gak pernah butuh parasetamol dan obat-obatan batuk pilek lainnya.

Beberapa waktu lalu, kami juga baru membuang beberapa botol betadine dan obat parasetamol buat orang dewasa yang biasanya jadi persediaan di rumah. Tentunya setelah dibuang perlu untuk membeli yang baru karena betadine, band-aid, kapas, cool fever dan parasetamol itu sudah seperti perlengkapan P3K di rumah.

Sebelum membuang obat-obatan kadaluarsa, saya jadi bertanya-tanya sendiri, botol-botol kaca bekas obat sebaiknya di recycle atau dibuang begitu saja ke tempat sampah. Terus ada juga beberapa obat tablet masih dalam kemasan pertablet, kalau dibuang begitu saja bakal ada yang mungut gak ya? Akhirnya tadi tablet yang ada saya keluarkan dari kemasannya. Untuk obat syrup, saya buang dulu isinya keluar dan botolnya dibilas dikit setelah labelnya di lepasin. Terus botol-botolnya dikumpulkan untuk dikasihin ke recycle aja. Minimal kacanya tidak akan membahayakan buat tukang sampah.

Karena hari ini hujan sejak siang sampai sore, akhirnya saya titip Joe aja yang beli obat sebelum pulang ke rumah. Setelah makan sore dan minum obat, demamnya Jonathan sudah berkurang. Sebelum tidur saya pastikan ukur lagi dengan termometer sudah normal 36,5 C. Semoga malam ini dia bisa tidur nyenyak dan demamnya gak kembali lagi. Agak kuatir juga karena sekarang ini sedang banyak nyamuk dan sudah ada beberapa kasus demam berdarah di Chiang Mai, termasuk di komplek sini ada 1 yang kena.

Kalau ada yang punya saran cara membuang botol obat kosong ataupun obat kadaluarsa, bagi-bagi tips ke saya ya.

Rutinitas Saat Ini

Sebenarnya hari ini sudah hampir bolos menulis, tapi karena beberapa waktu belakangan ini Joshua melihat saya menulis sebelum tidur, dia menyuruh saya duduk dan menulis waktu masuk kamar. Jadi kepikiran untuk menuliskan soal rutinitas kami saat ini.

Jonathan main trampolin tiap pagi

Sejak Jonathan bisa naik sepeda tanpa roda bantu, kami membelikan dia sepeda baru dan juga membeli 1 sepeda lipat untuk Joe pakai. Sudah beberapa bulan ini, setiap bangun pagi setelah main trampolin, mereka keluar bersepeda keliling komplek rumah. Mereka tidak bersepeda hanya kalau hujan. Sebenarnya pengen juga mengajak Joshua bersepeda, tapi dia tidak menunjukkan ketertarikan untuk belajar sepeda, jadi ya sementara ini Joe dan Jonathan saja yang bersepeda. Saya menemani Joshua di rumah.

main sepeda kalau tidak hujan setiap hari

Setiap hari kami juga makan bersama. Makan pagi dan siang pasti bersama (kecuali hari di mana Jonathan ada kegiatan dengan grup homeschoolingnya), makan malam kadang-kadang tidak bersama kalau Jonathan ada jadwal Taekwondo.

Walaupun Jonathan tidak berangkat ke sekolah, tapi hampir setiap hari ada kegiatan di luar rumah. Kegiatan mengerjakan buku pelajaran hanya sampai sebelum makan siang, dan kegiatan keluar rumah biasanya setelah jam makan siang. Hari Sabtu dan Minggu jadi hari untuk keluarga.

Joshua mainan block domino disusun membentuk huruf

Setiap minggunya Jonathan ada kelas Art (1 x 2 jam), kelas piano (1 x 1 jam), kelas taekwondo (2 x 1,5 jam), kelas renang (1 x 30 menit) dan kelas kumon Thai (2 x 1 jam). Untuk kelas kumon Thai, walau ke kelas kumon hanya 2 x seminggu, tapi setiap harinya Jonathan harus mengerjakan lembar kerja kumon Thai. Jonathan dan Joshua juga pergi ke kumpulan homeschool 1 x seminggu dan kelas sensori 2 x 1 jam. Kumpulan homeschool ini berlangsung dari jam 9 pagi sampai jam 3 sore dan lokasinya dekat dari rumah.

Yoga, salah satu kegiatan di grup homeschool

Untuk Joshua, karena kami belum mulai kegiatan Homeschool secara terstruktur, dia belum kami ikutkan ke kelas-kelas tambahan. Di rumah biasanya dia akan berlatih sendiri, menulis di papan tulis, menyusun puzzle tangram atau domino, atau bernyanyi-nyanyi.

Joshua rajin berlatih menulis, ada yang tahu huruf apa itu?

Kegiatan saya sendiri jadi banyak disibukkan dengan antar jemput Jonathan dan Joshua. Untuk kegiatan yang sampai agak malam, Joe yang mengantar Jonathan, sedangkan saya dan Joshua di rumah. Kadang-kadang Joshua dan saya ikutan juga sekalian makan malam di luar.

Karena sering antar jemput dan menunggu, saya jadi punya waktu untuk mengerjakan memrise atau sekedar membaca. Pernah juga mencoba untuk menulis, tapi ya masih belum bisa langsung fokus, jadi saya malas bawa-bawa laptop dan memilih mengerjakan yang bisa dikerjakan di HP saja.

Kegiatan menulis blog ini saya kerjakan biasanya selesai makan malam. Entah kenapa, walaupun ada ide atau kebanyakan ide, saya sulit menulis di pagi atau siang hari. Makanya beberapa hari ini Joshua melihat saya menulis di saat dia akan tidur. Jadinya sudah beberapa kali kalau dia masuk kamar untuk tidur, dan melihat saya tidak duduk di depan komputer untuk menulis, dia akan bilang: “Mama, go to your chair and write!”. Demikian juga dengan hari ini, padahal saya sudah niat bolos aja nulisnya. Begitulah rutin buat anak-anak. Mereka mungkin belum belajar membaca jam, tapi mereka mengingat urutan kegiatan, termasuk mengingat kalau dia mau tidur apa saja yang harus dilakukan sebelumnya termasuk apa yang harus dilakukan mama papanya hehehe.

Perjalanan Phuket-Chiang Mai

Liburan kami selesai hari Rabu, tanggal 31 Juli 2019. Jadwal penerbangan berangkat jam 2 dari Phuket. Berdasarkan pengalaman waktu datang, butuh waktu hampir 2 jam dari mendarat sampai ke hotel, jadi kami siap-siap lebih awal dan memesan mobil jemputan untuk datang jam 9.30.

Packing pulang ke rumah itu selalu lebih mudah daripada berangkat, apalagi kami tidak membeli oleh-oleh. Saya baru packing pagi harinya hehehe (jangan ditiru yah).

Packing di pagi hari
Lanjutkan membaca “Perjalanan Phuket-Chiang Mai”

Cerita Liburan Phuket Hari ke-3: Rawai Kids Park dan Pantai Rawai

Hari Selasa 30 Juli 2019, merupakan hari ke 3 dan sekaligus hari terakhir kami untuk eksplorasi Phuket. Karena sekarang ini lagi musim hujan dan banyak warning mengenai air laut yang sedang agak naik, kami tidak merencanakan untuk naik boat (selain itu Joshua juga selalu menjawab tidak mau kalau diajak naik boat). Jadi rencana hari terakhir ini kami akan eksplorasi sekitar hotel saja.

Pagi hari kami sarapan dulu dan berenang di hotel. Selesai berenang, kami ambil shuttle dari hotel untuk ke Pantai Rawai. Sebelum berangkat, saya baca ada tempat bermain anak-anak di dekat pantai Rawai yang juga ada restorannya. Karena sudah waktunya makan siang, kami memutuskan untuk belok ke arah Rawai Park tersebut.

Lanjutkan membaca “Cerita Liburan Phuket Hari ke-3: Rawai Kids Park dan Pantai Rawai”

Cerita Liburan Phuket hari ke-2: Aquarium, Mall dan Big Budha

Hari Senin 28 Juli 2019 merupakan hari libur di Thailand. Awalnya sempat khawatir kalau tempat wisata bakal ramai sekali, tapi ternyata perjalanan masih lancar dan tidak ada tempat yang terlalu padat.

Hari ini rencana perjalanan adalah ke Aquarium Phuket, Mall dan Big Budha.

Sewa Supir dan Mobil di Phuket

Untuk perjalanan hari tersebut, saya menyewa mobil seharian dengan supir. Setelah cek harga di sana-sini, supir ini sama dengan yang menjemput kami dari bandara.

Kalau airport transfer 800 baht (jarak airport ke hotel yang kami tempati hampir 50 km), nah untuk sewa mobil seharian dia bilang dari pagi sampai jam 7 sore (sekitar 10 jam) 2000 baht. Harga di web yang saya temui untuk sewa dengan supir sekitar 8 jam itu semuanya lebih dari 2200 baht. Phuket memang mahal kalau dibandingkan Chiang Mai.

Aquarium Phuket

Selesai sarapan, sekitar jam 9.30 kami sudah menuju Aquarium Phuket. Perjalanan dari hotel ke aquarium lancar dan jalanan relatif sepi. Karena kami punya tiket MusePass, kami tidak perlu membayar sama sekali.

Jika harus bayar harga tiket masuk orang asing dewasa 180 baht dan anak-anak 100 baht. Harga orang lokal sekitar setengah dari orang asing.

video beberapa foto selama di aquarium phuket
Lanjutkan membaca “Cerita Liburan Phuket hari ke-2: Aquarium, Mall dan Big Budha”

Cerita Liburan: Perjalanan Chiang Mai – Phuket dan Jalan-jalan hari ke-1

Untuk sementara saya berhenti dulu dengan tulisan bahasa Thai, karena sekarang ini kami sedang liburan ke Phuket.

Pantai Yanui Phuket

Setelah 12 tahun tinggal di utara Thailand, akhirnya kami sampai juga di kota Phuket yang lokasinya di bagian selatan Thailand ini. Yaaa seperti halnya ke Bali saja kami baru sekali, walaupun Phuket ini sama-sama di Thailand, kesempatan mengunjunginya baru datang sekarang.

Sebelum berangkat, saya baru menyadari kalau saya sama sekali belum pernah mencari tahu soal Phuket hehehe.

Setelah beli tiket, baru deh bingung mau di bagian mana Phuket nih tinggalnya. Ternyata ada banyak pilihan pantai untuk dikunjungi di Phuket. Phuket juga lebih besar dari Chiang Mai, bentuk wisatanya juga berbeda, kalau di Chiang Mai lebih banyak pegunungan, kalau di sini ya umumnya pantai dan olahraga air.

Lanjutkan membaca “Cerita Liburan: Perjalanan Chiang Mai – Phuket dan Jalan-jalan hari ke-1”

Review: Edutainment Storybots

Source Wikipedia

Storybots ini salah satu tontonan anak-anak yang awalnya gak sengaja ditemukan di Youtube, dan ternyata sekarang ada di Netflix juga. Sudah agak lama sebenarnya Jonathan dan Joshua suka menonton acara ini, tapi dulu saya tidak ingat menuliskannya. Sekarang ini mereka minta lagi untuk menonton acara ini waktu lihat saya buka Netflix. Saya juga lebih suka memasang di Netflix karena di YouTube terkadang terlalu banyak iklannya.

Apa sih storybots itu? Ini cerita edukasi tentang animasi 5 bots yang bernama Beep, Bing, Bang, Boop, dan Bo. Mereka tinggal dalam komputer tapi berkelana ke banyak tempat untuk menjawab pertanyaan ataupun mengajarkan berbagai hal dengan lagu-lagu yang bikin anak-anak makin betah nontonnya.

It’s a Great big World with a lot to know

let’s follow Beep, Bing, Bang,
Boop, and Bo

We Might go to outer space or ride in a truck
we might visit a farm hear the chicken Cluck Cluck Storybots!

theme song Storybots
Lanjutkan membaca “Review: Edutainment Storybots”