Happy Valentine 2021

Sebenarnya kami tidak merayakan Valentine secara khusus. Postingan ini mau berbagi hasil kerjaan desain Canva hehehe. Karena adanya foto-foto waktu kami makan siang, ya sekalian fotonya dipakai untuk masuk ke desain Canva.

Tadi pagi kami ke dokter gigi untuk saya dan Joe bersihkan gigi (valentine kok ke dokter gigi), nah pulangnya makan siang kami ke sebuah cafe yang relatif dekat dari rumah. Anggap saja mentraktir anak-anak karena sudah menunggu papa mamanya di dokter gigi selama 2 jam.

Karena kami di sini tidak ada yang bisa dititip anak-anak, kalau kami pergi ya memang anak-anak masih akan dibawa. Mereka juga masih belum cukup umur untuk ditinggal ber 2 saja di rumah.

Lanjutkan membaca “Happy Valentine 2021”

Joshua dan Minecraft

Posting ini tentang kelucuan Joshua dan Jonathan main Minecraft bareng. Ini sekedar catatan jejak kehidupan, supaya nggak lupa di masa depan. Karena mamanya nggak main Minecraft, jadi saya yang nulis cerita perkembangan Joshua yang ini.

Joshua sekarang baru 5.5 tahun, tapi sudah bisa membaca/menulis/mengetik, berhitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian sampai 12×12), walau kemampuan komunikasinya sampai saat ini masih kurang. Joshua sekarang ini juga sangat iseng/jahil dalam banyak hal. Sekarang Jonathan sudah 10 tahun, tapi masih cukup sabar bermain dengan Joshua.

Sudah lama Joshua suka main minecraft dan pernah ditulis sekilas waktu ulang tahunnya. Walaupun tidak main setiap hari, tapi Joshua suka melihat video minecraft dan melihat Jonathan main, jadi ilmu minecraftnya makin berkembang. Dia mulai bisa membuat redstone circuit, misalnya clock generator (mekanisme yang outputnya on/off secara periodik).

Beberapa hari yang lalu, saya mengaktifkan kembali server minecraft di rumah, dan saya pindahkan datanya ke Raspberry Pi, jadi tidak akan terganggu kalau saya harus restart komputer. Modenya saya set agar siapa saja jadi operator, alias bisa melakukan apa saja. Biasanya kami main di creative mode di mode ini kami bisa sekedar membuat apa saja, tidak bisa mati.

Di mode ini kadang Joshua manis sekali, misalnya membuatkan saya Shulker Box dengan tulisan “Lunchbox” dan diisi Cookie, Bread, Cake, dan Apel. Lalu dia memberi tahu bahwa kita bisa memakan cookienya.

Tapi akhir-akhir ini Joshua sering iseng, dia membuat mode game Jonathan atau saya jadi survival lalu datang dan membunuh karakter kami. Kalau saya biarkan berdua main, lucu sekali melihat lognya di server. Joshua sudah bisa mengetik dan menggunakan autocomplete (dengan tab) jadi bisa mengetik dengan cukup cepat.

Lanjutkan membaca “Joshua dan Minecraft”

Mudah Ajak Anak Sikat Gigi dengan Pokemon Smile

Dari kecil, kami berusaha mengajarkan anak-anak sikat gigi setiap pagi dan malam setiap habis makan, tapi yang terjadi mereka cuma gigit-gigit sikat gigi dan bukanya sikat gigi dengan bersih. Urusan buka mulut untuk dibantu sikat gigi tidak pernah dilakukan dengan suka rela. Diberikan contoh tidak selalu diikuti, diberi berbagai game tentang meyikat gigi, tapi tidak selalu bersih kalau tidak diperhatikan. Sampai akhirnya, Joe menemukan aplikasi Pokemon Smile.

Gosok gigi dengan pokemon smile
Lanjutkan membaca “Mudah Ajak Anak Sikat Gigi dengan Pokemon Smile”

Anak Sakit di Masa Pandemi

Minggu lalu, di hari Selasa, Jonathan tiba-tiba sakit. Padahal kami tidak kemana-mana sejak hari Sabtu sebelumnya. Kadang perubahan cuaca dingin ke panas ke dingin lagi dan polusi memang bikin kondisi tubuh juga jadi gampang sakit. Bukan cuma anak-anak, orang dewasa juga bisa gampang sakit kalau udara lagi jelek begini.

Lanjutkan membaca “Anak Sakit di Masa Pandemi”

Kilas Balik November dan Desember 2020

Hampir lupa menyelesaikan tulisan kilas balik tahun 2020. Sebenarnya bulan November dan Desember itu tulisan saya kebanyakan isinya catatan belajar hal-hal baru sejak adanya Drakor Class. Di sini yang akan saya tuliskan kilas balik tentang anak-anak dan Thailand saja.

Lanjutkan membaca “Kilas Balik November dan Desember 2020”

Joshua, Mewarnai dan Dadu Emosi

Beberapa hari ini, salah satu kegiatan Joshua di pagi hari adalah mewarnai. Buku yang dipakai buku bergambar dari cerita Alkitab. Joshua mewarnai, saya membaca ceritanya sambil mengarahkan supaya dia mewarnai. Joshua tidak terlalu suka mewarnai, tapi sebenarnya kalau menemukan caranya, dia bisa mewarnai dengan cukup cepat dan mulai rapi.

Hari ini saya menemukan dadu emosi yang pernah dia kerjakan di kelas global art. Saya mencoba menggunakan cara baru untuk membuat dia lebih bersemangat mewarnainya.

Lanjutkan membaca “Joshua, Mewarnai dan Dadu Emosi”

Pasang Pohon Natal

Hari ini, akhirnya pasang pohon Natal juga. Seperti tahun lalu, niat pasang pohon sudah sejak awal bulan, tapi selalu ditunda. Padahal sebenarnya memasang pohon Natal ini hanya butuh sekitar 16 menit saja mulai dari buka kotak, menghias sampai membersihkan lantai sekitarnya.

Lanjutkan membaca “Pasang Pohon Natal”