Belajar Jarak Jauh

Pandemi sudah berlangsung berbulan-bulan, dan belum diketahui sampai kapan berakhir. Walaupun tidak bisa sekolah tatap muka seperti biasa, pendidikan tidak bisa berhenti dan harus mulai dipikirkan bagaimana bentuk belajar jarak jauh yang tidak selalu harus menggunakan internet, gawai, dan yang terpenting, bagaimana setiap siswa bisa tetap belajar sesuatu dari rumah.

Illustrasi belajar jarak jauh (gambar dari Shutterstock)

Dalam tulisan kali ini, saya akan menceritakan berbagai metode belajar jarak jauh yang sudah ada, dan apa kira-kira kelebihan dan kekurangan dari metode belajar jarak jauh. Saya tidak spesifik membahas belajar jarak jauh untuk siswa sekolah di masa pandemi ini. Kegiatan belajar jarak jauh yang saya maksud dalam tulisan ini adalah kegiatan di mana pengajar dan siswa yang belajar tidak secara fisik berada dalam lokasi yang sama dalam waktu yang sama.

Ada beberapa hal yang mudah-mudahan bisa diadaptasi untuk kegiatan belajar para siswa sekolah yang sekarang ini tidak bisa belajar di sekolah dan bertatap muka dengan guru-guru.

Lanjutkan membaca “Belajar Jarak Jauh”

Kdrama: “The Greatest Love”, Bersakit-sakit Dahulu, Bersenang-senang Kemudian

Drama “The Greatest Love” ini merupakan drama terbaik di tahun 2011. Saya baru menontonnya di tahun 2020 karena tentu saja tahun 2011 saya belum menjadi penonton Kdrama.

Poster “The Greatest Love” dari Wikipedia

Selesai menonton drama ini, saya pikir bisa sekalian nih mereview drama dan menghubungkannya dengan topik tulisan kokoriyaan 26 bersama teman-teman di grup drakor dan literasi tentang artis multitalenta atau serba bisa.

Ceritanya

Drama ini berkisah tentang seorang wanita Gu Ae-jung (diperankan oleh Gong Hyo-jin) yang pernah menjadi idol dan merupakan anggota paling tenar dari girl band yang dia ikuti. Tapi karena satu dan lain hal, grup mereka bubar dan karena dia yang meminta grupnya bubar, maka pemirsa jadi membenci dia. Biasa banget ya, dari yang dicintai dan paling populer jadi yang paling dihujat oleh pemirsa.

Lanjutkan membaca “Kdrama: “The Greatest Love”, Bersakit-sakit Dahulu, Bersenang-senang Kemudian”

Cerita Belanja Online

Jaman sekarang, belanja online sudah menjadi hal yang biasa dan semakin mudah dilakukan. Penjual tidak harus membangun aplikasinya sendiri karena sudah banyak tersedia marketplace yang yang memberikan subsidi dan berbagai penawaran untuk menarik pembeli menjadi pengguna layanannya.

Kalau dulu berbelanja online hanya bisa dilakukan dengan menggunakan kartu kredit, saat ini sudah ada banyak cara mudah membayar, bahkan ada pilihan untuk membayar ketika menerima barangnya. Kami juga termasuk salah satu yang sering dimanjakan dengan berbelanja online.

Hari ini saya mau cerita pengalaman baru-baru ini dengan seorang penjual di salah satu marketplace tersebut.

Lanjutkan membaca “Cerita Belanja Online”

Tahapan Kegelisahan Saya di Masa Pandemi

Halo September!

Titanic dan Covid-19 (foto dari reddit.com)

Hari ini sudah awal September, dan tentunya walau pandemi masih melanda dunia, kita sudah bisa berkegiatan dengan mengadaptasi kebiasaan baru untuk menjaga tetap aman. Paling aman memang di rumah saja, tapi tentunya kita manusia tidak bisa dikurung di rumah saja dan butuh berkegiatan di luar rumah.

Kalau dulu, di awal merebaknya corona virus di Cina, kita bisa menonton dari jauh betapa mencekamnya sepertinya si virus itu. Orang-orang sangat takut keluar rumah dan kalaupun keluar rumah benar-benar membungkus badan supaya jangan sampai tertular. Sekarang, saya dengar komentar beberapa teman bilang kalau di Indonesia sudah hampir normal, di mana orang-orang kebanyakan tidak memakai masker walau orang terinfeksi masih bertambah banyak setiap hari.

Lanjutkan membaca “Tahapan Kegelisahan Saya di Masa Pandemi”

Zoom Drakor dan Literasi (3)

Akhir bulan, waktunya untuk bertemu dengan teman-teman grup drakor dan literasi. Harapannya sih bertemu beneran, sambil ngopi atau ngeteh bareng. Tapi karena jarak geografis di antara kami yang tersebar di berbagai kota, sementara ini harus mencukupkan diri bertemu virtual via aplikasi Zoom meeting.

Bulan Agustus, grup kami sudah sampai ke topik 25 dari 30 topik yang pertama kali dijadwalkan. Bulan September masih akan ada 5 topik terakhir. Ternyata, setelah di bulan Juni dan Juli kami menulis 10 topik per bulan, penurunan jumlah topik di bulan Agustus membuat ada rasa kehilangan. Tapi, kalau dipaksakan menuliskan 10 topik, sudah pasti kami akan keteteran juga.

Lanjutkan membaca “Zoom Drakor dan Literasi (3)”

Antara K-pop dan K-drama

Hari Sabtu, harinya menuliskan tentang kokoriyaan. Tidak terasa, sudah menuliskan 25 topik tentang kokoriyaan bersama teman-teman di grup drakor dan literasi. Walaupun tulisannya berkurang dari 10 topik per bulan menjadi 5 topik per bulan, obrolan di WAG sih jalan terus setiap harinya.

Dari sekian banyak anggota yang bergabung, sebagian besar terpapar K-pop dan K-drama secara bersamaan. Pakai kata terpapar sudah seperti penyakit saja ya, hehehe. Maksudnya, mereka memang sudah lama berkecimpung dengan hallyu wave dan mengenal hampir semua nama aktor dan juga artis K-pop.

Lanjutkan membaca “Antara K-pop dan K-drama”

Diet cara Hacker

Selama beberapa tahun terakhir berat saya naik terus, dan sudah memasuki daerah overweight dan bahkan mulai mendekati Obese. Jadi tahun ini saya meniatkan untuk menurunkan berat badan. Sejauh ini saya sudah berhasil menurunkan hampir 10kg dari awal tahun secara perlahan-lahan. Di sini saya akan menjelaskan metode diet saya yang tanpa suplemen khusus, tanpa olahraga khusus.

Progress tahun ini

Ada buku karangan John Walker (co-founder Autodesk) tentang cara diet ala hacker, berjudul: The Hacker’s Diet, dan versi digital bukunya bisa didownload gratis di https://www.fourmilab.ch/hackdiet/. Bukunya sudah lama, sejak tahun 1991, tapi saya baru tahu buku ini ketika menulis posting ini. Buku ini menjelaskan dengan detail cara menurunkan berat badan dengan memandang proses ini sebagai engineering problem tepatnya lagi pada bagian control system.

Prinsip Diet

Saya tidak mengikuti cara tepat di buku Hacker’s Diet, tapi saya setuju dengan segala macam prinsip di buku tersebut. Intinya segala macam fad diet tidak akan berhasil. Jika kita relatif sehat dan tidak ada masalah kesehatan khusus, maka masalah berat badan ini bisa direduksi menjadi masalah kalori masuk dan kalori keluar. Diet apapun yang dipilih, kalau kalori masuk lebih dari kalori keluar, hasilnya berat badan akan naik. Jika ingin detail lebih lanjut, bacalah buku tersebut.

Ada metode diet serupa bernama CICO: Calories In Calories Out, yang berusaha menghitung dengan tepat berapa kalori yang dibutuhkan seseorang, lalu menghitung makanan apa yang perlu dimakan dan seberapa banyak. Ini cara yang menurut saya terlalu sulit dan banyak pikiran bisa terbuang untuk menghitung ini.

Lanjutkan membaca “Diet cara Hacker”