Setelah membaca beberapa buku berbahasa Indonesia di ipusnas, akhirnya Joe memutuskan untuk mencoba langganan Gramedia Digital. Udah punya banyak buku, udah ada ipusnas, udah banyak buku di Kindle, masih nambah lagi? Tentu saja. Alasannya: tidak semua buku ada di ipusnas, dan buku berbahasa Indonesia tentunya lebih banyak di Gramedia daripada di Kindle. Selain itu, sasarannya untuk melihat-lihat majalah anak-anak juga sih, sekalian menyemangati Jonathan belajar baca bahasa Indonesia.
Karena hari ini baru hari pertama, belum bisa review banyak tentang aplikasinya. Awalnya mencoba membacanya di HP Android, tapi sepertinya, kalau mau puas bacanya, lebih baik baca di tablet. Kenapa? aplikasinya tidak ada setting memperbesar huruf. Bisa kita zoom tapi selanjutnya harus digeser-geser untuk membacanya.
Berapa sih biaya untuk langganan Gramedia Digital? Ada 3 paket yang ditawarkan:
Minggu lalu udara Chiang Mai tiba-tiba sangat dingin, dan beberapa hari ini mulai terasa panas lagi. Polusi udara tidak juga berkurang dan bahkan ada hari-hari di mana matahari terasembunyi dibalik kabut asap. Saya ingat, tahun lalu awal Februari masih tidak sepanas ini.
Akhir pekan ini, mulai hari Jumat sampai Minggu akan ada festival bunga di Chiang Mai 2020 yang merupakan kegiatan tahunan. Biasanya akan banyak sekali turis datang ke Chiang Mai untuk melihat acara ini.Taman kota juga sudah ditutup sejak minggu lalu untuk dihias dan mempersiapkan tempat acara akhir pekan ini.
Biasanya, saya cukup semangat merencanakan melihat festival bunga ini walaupun sudah beberapa tahun tidak melihat paradenya. Paling tidak ya jadi kegiatan untuk melihat mobil hias dan juga bunga yang disusun di taman bunga. Saya ingat, festival bunga tahun lalu mama saya menyempatkan melihat event ini sebelum pulang ke Medan. Tapi tahun ini sepertinya ada keragu-raguan untuk melihat festival bunga.
Selain karena prakiraan cuaca yang sepertinya akan lebih panas dari beberapa hari ini, polusi udara juga mengurangi niat untuk berjalan-jalan di tengah keramaian. Bisa saja berjalan-jalan menggunakan masker dengan filter terhadap pm 2.5, tapi sepertinya kurang seru foto-foto pake masker begini hehehe.
Untuk mengakali cuaca panas, sebenarnya bisa saja pergi ke festival bunganya agak pagi. Tapi kita lihat saja bagaimana kondisi udara di hari Jumat sampai Minggu nanti. Kalau tiba-tiba udaranya bersih, bisa juga dipertimbangkan lagi untuk datang ke festival bunga.
Saya agak heran sebenarnya kenapa tahun ini polusi di Chiang Mai mulai sangat awal, biasanya juga mulai di akhir Februari. Padahal saya yakin banyak yang tertarik untuk liburan ke Chiang Mai untuk menghadiri festival bunga ini. Semoga tahun-tahun mendatang polusi di Chiang Mai tidak terulang lagi (walaupun ini menjadi harapan di setiap tahunnya).
Dari pagi saya sudah melihat banyak yang menyebut-nyebut tanggal hari ini sebagai tanggal cantik. Memang kalau dilihat dari tanggalnya, urutan angka 02022020 ini terlihat bagus dan mudah diingat. Sebenarnya apa sih bagusnya urutan angka hari ini?
Saya ingat pertama kali belajar tentang palindrom itu ketika kuliah pemrograman dasar. Apa sih istimewanya palindrom itu?
A palindrome is a word, number, phrase, or other sequence of characters which reads the same backward as forward, such as madam, racecar, or the number 10801.
Jadi sebenarnya palindrom itu bukan hanya angka saja, tapi juga bisa berupa kata bahkan kalimat yang kalau dibaca dari depan dan dari belakang, sama saja.
Biasanya, cara penulisan tanggal kalender ada yang tanggal-bulan-tahun atau tahun-bulan-tanggal atau bulan-tahun-tanggal. Nah untuk hari ini, bagaimanapun format penulisannya, angkanya akan tetap menjadi palindrom: 02022020 atau 20200202.
Kemungkinan hari ini akan banyak yang sengaja mengadakan pesta pernikahan ataupun operasi caesar supaya anaknya punya tanggal lahir tanggal cantik. Lalu mungkin saja diberikan nama yang juga merupakan rangkaian huruf yang palindrom seperti: Hannah, Ava, Anna, Bob, atau Saras.
Jadi apa istimewanya palindrom ini? Ya bisa dibilang istimewa karena untuk mengingatnya kita cukup mengingat setengah bagian pertama saja, lalu sisanya kita tuliskan berdasarkan urutan karakter yang sudah kita ingat tersebut.
Dalam pemrograman, pengecekan palindrom ini juga merupakan soal latihan yang bagus untuk memproses sejumlah karakter dan mengetahui apakah memang setengah bagian dari rangkaian karakter pertama merupakan cerminan dari setengah bagian rangkaian karakter di akhir.
Jadi kamu sudah bikin karya apa di hari palindrom ini?
Dulu saya pernah menceritakan Jonathan potong rambut. Hari ini giliran cerita Joshua. Sengaja dituliskan di sini, supaya ingat kapan terakhir Joshua potong rambut. Ceritanya sebelum hari ini, terakhir kali potong rambut itu bulan Juli 2019. Waktu itu, mulai dari masuk ke tukang cukur sampai selesai, Joshua nangis dan meronta-ronta. Karena badan Joshua sudah besar, potong rambut yang harusnya bisa 15 menit, jadi hampir 40 menit. Kami sampai gak enak dengan orang yang juga datang ke tempat cukur rambutnya.
Mengingat kejadian dulu, walau sudah mulai panjang, kami menunda-nunda membawa Joshua ke tukang cukur. Kami tidak ingin kejadian nangis sepanjang potong rambut terulang lagi. Salah satu cara memperkenalkan potong rambut kami tunjukkan video waktu Jonathan potong rambut. Bulan Juli lalu sebenarnya juga begitu, tapi tidak berhasil. Kali ini, kami tambahkan dengan mainan aplikasi Toca Hair Salon (kapan-kapan saya tuliskan tentang game ini). Intinya Joshua tahu kalau rambut panjang itu perlu di bawa ke salon untuk di potong.
Sudah sejak bulan Desember, saya dan Joe sering bertanya ke Joshua, apakah dia mau potong rambut. Kami bilang yuk ke Hair Salon kayak di game, terus kita potong rambut Joshua. Dia tidak menjawab dan belakangan malah menjawab nooooo dengan tegas. Kalau bukan karena dia sudah terganggu dengan rambut yang masuk ke mata, rasanya mau saya biarkan saja rambutnya panjang. Apalagi sebenarnya rambutnya bagus hehehe.
Beberapa minggu belakangan ini, Joshua punya permintaan untuk dibelikan mainan ABC dan angka. Karena Joshua sudah punya banyak sekali mainan sejenis dan dia sudah tau semua huruf dan angka, saya tidak ijinkan untuk dibeli. Tapi namanya anak kecil, walau tidak menangis merengek dalam meminta yaaa tetap saja sering minta lagi minta lagi. Akhirnya kemarin saya kepikiran menawarkan beli mainan dengan syarat Joshua potong rambut dulu.
Ternyata… dia langsung setuju. Mulai dari pagi, dia sudah mengulang-ulang hari ini ke salon, potong rambut terus beli mainan. Mainannya ini harus beli online, karena tidak ada di Chiang Mai. Dia udah ngerti kalau mainan beli online tidak bisa langsung dimainkan. Tapi ya udah bagus dia mau potong rambut tanpa acara nangis waktu melihat salonnya aja.
Nih buktinya, dia disuruh duduk langsung nurut. Disuruh foto dulu, langsung kasih senyum manis. Sambil dipotong rambut, dia masih ngomongin mainan yang akan dibeli papanya. Tukang salon yang udah tau sejarah tangisan Joshua sampai takjub: wah kok bisa hari ini baik begini, katanya.
Salah satu kegiatan homeschool Jonathan adalah pelajaran menulis kreatif. Kebetulan hari ini saya lagi gak ada ide menulis dan melihat bahan pelajaran Jonathan. Jadi ya sekalian deh dituliskan di sini, siapa tau bisa dipakai untuk teman-teman yang juga lagi belajar menulis kreatif.
Oh ya, pelajaran Jonathan ini menggunakan bahasa Inggris, tapi idenya tentu bisa dipakai untuk menulis dalam bahasa apa saja.
Biasanya, untuk memulai menulis itu lama di bagian mencari ide. Nah untuk mempermudah memulai menulis, kita bisa membuat pohon ide seperti contoh di sini. Jadi kita diminta untuk menuliskan apa yang menjadi subjek utama atau ide utama dari tulisan kita. Lalu dari ide utama itu kita bisa menambahkan hal-hal apa yang ingin kita ceritakan dari subjek utama kita. Lalu setiap cabangnya bisa kita jabarkan lagi menjadi hal-hal yang lebih rinci.
Satu pohon ide ini bisa untuk memulai menulis 1 paragraf, atau bisa juga untuk menulis 1 tulisan lengkap. Tergantung dari berapa banyak cabang dari pohon ide ini berkembangnya. Pohon ide seperti ini sebenarnya bentuk lain dari apa yang kita pelajari di pelajaran bahasa Indonesia waktu SD dulu.
Kemarin iseng-iseng liat Netflix, eh ada drama baru yang tulisannya new episodes weekly. Berhubung belum nemu kdrama ongoing yang mau ditonton, baiklah kita coba chinese drama (cdrama). Berbeda dengan memilih tontonan kdrama yang biasanya saya baca reviewnya dan siapa pemainnya, untuk cdrama saya langsung nonton saja. Saya juga lagi malas mencari tahu nama pemain utama ataupun pemain pendukungnya.
Tokoh Utama: Wanita Karir Sukses dan Single di umur 32
Ternyata awal ceritanya cukup menarik. Tokoh utama wanita, berumur 32 tahun, seorang wanita karir yang sudah cukup mapan dan punya jabatan di kantornya. Sampai berumur 32 tahun, dia masih sendiri dan belum pernah pacaran sama sekali. Jangan pikir dia tidak cantik, tokohnya digambarkan cantik, cerdas, disiplin dan cukup ramah, tapi ya dia belum ketemu saja orang yang dia suka. Walaupun semua orang sudah menganggap dia sudah terlambat menikah, tapi dia juga tidak mau menikah tanpa cinta. Dia memilih tidak menikah daripada menikah tanpa cinta. Saya tertarik meneruskan film ini karena digambarkan si wanita punya prinsip.
Si wanita ini dikisahkan di masa mudanya rajin ke perpustakaan untuk baca komik. Di perpustakaan dia bertemu dengan seorang pria yang mengejar dia dengan gigih tapi ya akhirnya mereka jadi teman baik saja. Alkisah si pria ini menyukai pinguin dan bercita-cita untuk bekerja di Kutub Selatan supaya bisa meneliti pinguin. Sebelum si pria berangkat ke Kutub Selatan, dia meminta tokoh wanita berjanji. Janjinya kalau di umur 35 tahun mereka masih sama-sama single, maka mereka akan menjadi pasangan satu sama lain.
Ah, jadi ternyata, si wanita belum menemukan orang yang dia suka karena ternyata dia masih hidup di alam mimpi masa remaja seperti yang ada dalam komik yang dia baca. Ternyata diam-diam si wanita ini menyukai pria yang pergi ke kutub selatan itu dan tanpa sadar menanti pria itu walau sampai umur 35 tahun. Tentunya cerita drama tidak menarik kalau berhenti sampai disitu. Si pria itu memang kembali di saat mereka masih berumur 32 tahun, tapi ternyata pria itu sudah menemukan wanita lain dan akan segera menikah. Tentu saja si wanita terpukul sejenak karena penantiannya sia-sia selama ini.
Setelah menerima kenyataan pahit tentang pria yang dia tunggu selama 10 tahun, dia tetap harus melakukan pekerjaannya. Di saat melakukan tugasnya, dia bertemu dengan 2 pria yang nantinya sama-sama tertarik dengannya.
Cinta pandangan pertama vs Takdir
Pria pertama: masih mahasiswa, umur 22 tahun, sedang magang di perusahaan di mana si wanita bekerja. Mahasiswa magang ini merupakan murid dari saudara kembar si wanita, dia memperoleh kesempatan magang atas permintaan dosennya ke kembarannya (saudara kembarnya ini laki-laki). Si mahasiswa tertarik dengan tokoh wanita dari pandangan pertama. Mereka tidak sengaja bertemu di tangga kampus ketika si tokoh wanita menunggu kembarannya di kampus. Saat itu, dia belum tau kalau si tokoh wanita itu adalah kembaran dari dosennya yang akan jadi bosnya magang.
Pria kedua: sudah jadi bos di perusahaan periklanan yang bekerja sama dengan kantor si wanita bekerja, umur 37 tahun, single dan belum pernah menikah. Alasan si bos iklan ini belum menikah karena dia menunggu jodoh yang menjadi takdirnya. Pria ini punya anjing kecil lucu yang hilang pada suatu hari, dan ditemukan si tokoh wanita. Ada kesalahpahaman di awal pertemuan, tapi setelah beberapa kali bertemu tanpa sengaja, si bos iklan ini mulai berpikir jangan-jangan si wanita itu takdirnya.
Informasi Lainnya
Waktu mulai menonton kemarin, saya tidak kepikiran mencari tahu berapa banyak jumlah episode dari drama ini. Biasanya kalau terlalu banyak, saya udah malas duluan. Tadi baru lihat kalau drama ini ada 41 episode. Untungnya drama ini durasinya hanya 45 menit per episode, kalau kita skip bagian awal dan akhir, mungkin jadi sekitar 35 menit 1 episodenya. Drama ini tayang setiap hari sampai tanggal 20 Februari 2020. Kalau ga sempat nonton 2 episode / hari, artinya punya tontonan setiap hari (gak usah nunggu lama kayak kdrama hehe).
Drama ini genrenya romantis komedi. Ratingnya untuk 13 tahun ke atas. Sejauh 4 episode yang saya tonton, dramanya cukup menghibur. Tidak selambat cerita Go Go Squid dan ya ada beberapa bagian komedinya juga.
Pilih mana, pria 1 atau 2?
Drama ini sebenarnya bisa jadi dari kisah nyata. Bagaimana kalau kamu masih single di umur 32 tahun diberi dilema untuk memilih pria umur 22 (mahasiswa magang) atau pria 37 tahun (bos kantor iklan). Kalau ini kdrama, saya bakal tahu akhirnya pasti dengan pemeran utama prianya. Tapi karena saya tidak tahu ini pemeran utamanya yang mana, saya juga jadi gak bisa nebak berdasarkan pemeran utama.
Secara kepantasan, sepertinya akan banyak yang memilih si bos iklan saja. Apalagi mereka bertemunya berkali-kali tanpa sengaja seperti takdir saja. Tapi entah kenapa, saya melihat trend asian drama belakangan ini berusaha mendobrak pandangan tradisional soal perbedaan umur. Ada kemungkinan akhirnya si wanita akan memilih pria yang lebih muda. Daripada menebak-nebak, ditonton sajalah dan dinikmati buat hiburan. Ada yang sudah mulai nonton juga gak?
Tulisan hari ini singkat saja. Sejak 1 Januari 2020, ada banyak kejadian yang tidak begitu baik terjadi di sekitar kita. Mulai dari banjir Jakarta sampai belakangan ini maraknya beredar virus dari Wuhan. Reaksi dan komentar banyak orang tidak akan saya bahas, karena pada dasarnya semua orang khawatir. Respon dan opini yang banyak beredar merupakan cerminan dari rasa khawatir masing-masing orang.
Di Chiang Mai sudah ada beberapa kasus positif virus Corona, dan beberapa masih terduga. Saya tidak akan menuliskan angka dan statistik, tapi intinya ya ada yang sembuh dan ada yang masih dalam perawatan. Bagaimana dengan angka yang diduga? ya biarkan saja ahlinya bekerja untuk menentukan angka-angka tersebut. Tapi yang saya lihat adalah: penyakit ini bisa disembuhkan.
Seminggu ini udara Chiang Mai menjadi dingin lagi. Anak-anak di rumah juga mulai bersin-bersin dan batuk-batuk. Saya sendiri juga mulai tidak enak tenggorokan. Terus apakah saya khawatir kena virus tersebut? Saya lebih khawatir dituduh orang yang papasan di jalan kalau saya menyebarkan virus. Namanya virus, senjata paling ampuh saat ini tentunya istirahat dan mengusahakan supaya kekebalan tubuh bisa menang dari virusnya.
Kekhawatiran dalam hidup ini bukan cuma masalah virus yang marak saja. Pasti ada banyak hal-hal lain yang akan datang silih berganti. Saya ingat, di suatu masa, saya merasakan kekhawatiran yang berlebihan – yang mana saya bahkan sudah lupa apa yang saya khawatirkan saat itu – terus Joe bilang gini ke saya: Yuk kita berdoa, kita serahkan kekhawatiran kita kepada Tuhan. Kita lakukan apa yang kita bisa untuk menyelesaikan masalah kita.
Ada banyak hal yang tidak bisa kita kendalikan, percuma kalau kita khawatir dan akhirnya jadi larut dalam kekhawatiran dan tidak mengerjakan apa yang menjadi bagian kita. Kalau kita sudah berdoa, kita percaya Tuhan akan memberi jalan keluar untuk apa yang kita khawatirkan itu.
Sejak saat itu, setiap saya khawatir, saya akan berdoa dan melakukan apa yang saya bisa lakukan. Untuk kasus virus saat ini, saya percaya sudah banyak ahlinya sedang bekerja meneliti dan berusaha menemukan obat ataupun vaksinnya. Yang saya bisa lakukan saat ini tentunya mengikuti anjuran mengenai menjaga kesehatan dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Saya berdoa untuk orang-orang yang saat ini bekerja membantu pasien yang masih dalam masa observasi maupun yang sudah ketahuan sakitnya. Saya kagum dengan dedikasi para dokter dan suster yang tetap mau bertugas padahal pasti keluarganya khawatir juga. Saya juga berdoa semoga orang-orang yang berada di Wuhan dan sekitarnya bisa mendapatkan cukup supply makanan dan minuman yang dibutuhkan selama masa karantina dan semoga penyebaran virus ini bisa berhenti.
Saya tidak akan ikut-ikutan menyebarkan ketakutan mengenai virus ini. Ilmu pengetahuan sudah cukup maju, sudah ada banyak vaksin ditemukan untuk penyakit-penyakit yang pada masa itu mungkin lebih heboh dari virus yang sekarang heboh. Cari berita yang sumbernya jelas, dan tidak meneruskan berita yang gak tau valid atau nggak. Kalau memang nggak tau kebenarannya, lebih baik beritanya berhenti di kamu daripada bikin orang lain ikutan khawatir berlebihan.
Semoga sisa tahun 2020 ini lebih banyak berita baiknya daripada berita yang mengkhawatirkan.