Zoom group Drakor dan Literasi (2)

Tidak terasa grup drakor dan literasi sudah menyelesaikan 20 topik dari 30 topik yang direncanakan semula. Seperti halnya di akhir bulan Juni, kali ini kami juga membahas 10 topik di bulan Juli bersama-sama. Tulisan ini sekedar mengingatkan kembali apa saja yang dibicarakan kemarin dan sekaligus catatan untuk teman-teman yang belum bisa ikutan.

Topik zoom hari itu: Mengevaluasi tulisan sendiri

Kalau di bulan Juni kami membahas topik mana yang paling sulit untuk dituliskan dan topik mana yang paling mudah untuk dituliskan, di bulan Juli kami berusaha mengevaluasi diri sendiri. Sebenarnya idenya mirip, tapi bedanya bukan memikirkan tingkat kesulitan, tapi memikirkan tingkat kepuasan atas apa yang kami tulis.

Secara umum, topik 11 – 20 dianggap lebih sulit dari 10 topik pertama. Kesulitannya kadang karena ada yang tidak menguasai topiknya. Memang dibandingkan 10 topik pertama yang banyak mengupas seputar dramanya, topik 11-20 ini berusaha merambah ke kokoriyaan yang menjadi perluasan dari dunia drama. 

Jadi dari 9 orang yang berhasil mendapatkan waktu untuk ketemu lewat zoom, berikut ini tulisan antara topik 11 – 20 yang menurut diri sendiri udah paling optimal nulisnya, dan yang sebenarnya masih banyak yang ingin diceritakan, tapi terkadang kurang waktu karena menunda memulai. Setidaknya kali ini yg ikutan Zoom sudah lebih banyak dari sebelumnya. Yay!

Topik Kokoriyaan di bulan Juli 2020

Sehubungan dengan adanya topik tantangan dari grup besar KLIP, kami juga memutuskan untuk mengurangi jumlah topik kokoriyaan perbulannya. Jadi, dari biasanya 10 topik per bulan, dikurangi menjadi 5 topik untuk bulan Agustus dan 5 topik untuk bulan September. Minimal, kalau mau kejar badge dasar untuk tetap di KLIP, kerjakan 5 topik kokoriyaan, dan 4 topik dari tantangan grup besar, tinggal 1 topik lagi tentunya lebih gampang milihnya lah ya.

Lanjutkan membaca “Zoom group Drakor dan Literasi (2)”

Agustus 2009 dalam Kenangan

Hari ini, Minggu 2 Agustus 2020. Sekitar 11 tahun yang lalu, tanggal yang sama juga jatuh di hari Minggu. Hari ini di Chiang Mai mendung sejak pagi, dan kabarnya memang akan ada hujan selama beberapa hari ke depan. Membaca memory di Facebook dari 11 tahun yang lalu, hati ini jadi terkenang lagi dengan masa-masa 11 tahun yang lalu.

Sebenarnya, sejak tahun 2009, setiap akhir Juli sampai awal Agustus, perasaan ini akan selalu kembali ke masa lalu. Dari beberapa waktu lalu ingin menuliskan ingatan tentang 11 tahun yang lalu, tapi rasanya terlalu emosional dan sulit untuk menuliskannya tanpa merasakan kembali emosi di masa itu.

memory dari Facebook Agustus 2009

Kenangan yang tidak akan terlupakan walaupun setiap mengingatnya hati ini sesak rasanya. Pengalaman pertama ikut menginap di lorong ICU di sebuah RS di Medan. Saya ingat sekali, di akhir Juli tahun 2009, mama saya mengabarkan bapak sakit dan dirawat di RS lewat pesan singkat  SMS. Sebenarnya, bukan baru kali itu saja bapak masuk rumah sakit. Sudah sejak beberapa tahun sebelumnya, bapak pernah beberapa kali dirawat karena sesak napas, dan mama hanya mengabari setelah bapak kembali sehat.

Masa itu, orangtua dan saya belum pakai WhatsApp, atau fasilitas telepon lewat internet seperti sekarang. HP nya belum pada pintar, internetnya juga belum menjadi kebutuhan buat orangtua. Membaca pesan singkat itu, saya langsung menelpon ke Medan dan entah kenapa reaksi pertama saya tentu saja ingin pulang. 

Bapak melarang niat saya untuk pulang, katanya jangan sampai rusak pekerjaan karena pulang ke Medan. Lagipula, bapak yakin sekali kalau dia akan sembuh dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tapi setelah saya diskusi dengan Joe, kami memutuskan untuk pulang, setidaknya untuk melihat situasi bapak saya. 

Lanjutkan membaca “Agustus 2009 dalam Kenangan”

Google Lebih Tahu Situs (KDrama) Favorit Saya

Kalau ditanya situs favorit untuk update berita seputar hobi menonton drama Korea dan tentang artis-artis favorit, saya sering mengandalkan Google saja. Dari hasil pencarian saya di Google, ternyata Google mengingat apa saja yang saya pernah cari, hasilnya tentu saja saya sering mendapatkan update dari hal-hal yang berhubungan dengan apa yang pernah saya baca sebelumnya.

Ini contoh berita yang muncul di halaman Google homepage di Chrome browser saya

Akan tetapi, pernah juga ada berita yang akhirnya terasa mengganggu karena selalu muncul walaupun sudah tidak saya klik untuk baca lagi, selain karena isinya sama saja dengan yang sudah dibaca sebelumnya. Untungnya saya menemukan cara untuk menghilangkan topik tersebut dan tidak pernah lagi ditampilkan di halaman Google saya.

buka aplikasi Google

Dari aplikasi Google, ada beberapa artikel dari situs yang selalu menawarkan berita seputar drama Korea dan kokoriyaan lainnya. Mau tau bagaimana Google tau yang saya mau dan apa saja situs yang kerap hadir di browser saya? Yuk sini saya beritahu.

Lanjutkan membaca “Google Lebih Tahu Situs (KDrama) Favorit Saya”

Warisan untuk Anak

Dari hari Senin, dapat tema tantangan menulis untuk KLIP dengan tema: Mainan yang kuwariskan untuk anakku. Sejak membaca temanya, sampai hari ini, saya tetap tidak menemukan jawabannya.

Menurut saya, walaupun mainan itu ada yang tahan bertahun-tahun dan bisa saja secara literal diwariskan ke generasi berikutnya seperti Lego block, atau permainan game boy yang masih populer dari jaman saya kecil sampai sekarang, tapi entah kenapa hati ini berkata: warisan buat anak itu bukan mainan dan bukan benda secara fisik.

Main Let’s Dance di Nintendo Wii yang dibeli sejak sebelum anak-anak lahir

Mungkin pembaca akan bertanya-tanya: terus apa dong yang diwariskan kalau gitu? Sabar ya, nanti akan sampai ke sana, tapi saya mau cerita dulu tentang apa yang diwariskan orangtua saya kepada saya.

Lanjutkan membaca “Warisan untuk Anak”

Update Thailand 65 Hari Tanpa Transmisi Lokal Covid-19

Sudah lama rasanya tidak menuliskan tentang situasi Covid-19 di Thailand. Alasannya sih karena memang tidak ada yang bisa diceritakan. Setelah 65 hari tanpa transmisi lokal, Thailand masih sangat ketat dengan aturan penggunaan masker dan pencatatan aplikasi penelusuran kontak. Emergency Decree juga diperpanjang lagi sampai akhir Agustus 2020.

Update 29 July 2020

Saat ini walau tidak ada transmisi lokal, setiap harinya masih ada kasus positif yang ditemukan, biasanya tak lebih dari 10 dan semuanya berasal dari orang yang datang dari luar negeri dan masih berada di karantina wajib. Buat saya ini masih tetap misteri, mengingat mereka sudah wajib tes dulu sebelum berangkat dari negara asal. Tapi sepertinya bisa saja mereka terkena di perjalanan.

Sudah aman, tetap wajib pakai masker

Bedanya situasi emergency decree saat ini dibandingkan di awal merebaknya penularan Covid-19 di Thailand adalah, masyarakat bebas untuk berkegiatan di luar. Kegiatan di semua sektor termasuk sekolah juga sudah kembali berjalan seperti biasa. Perbedaan utamanya adalah tetap harus pake masker, disarankan rajin mencuci tangan dan setiap tempat umum harus menyediakan hand sanitizer untuk pengganti cuci tangan.

Lanjutkan membaca “Update Thailand 65 Hari Tanpa Transmisi Lokal Covid-19”

The King 2 Hearts (2012): Kisah Second Lead yang Lebih Mengesankan

Sebelum seorang aktor mendapatkan peran utama, mereka harus puas menjadi pemeran pendukung atau pemeran utama kedua (second lead) yang selalu jadi korban dan nasibnya belum tentu berakhir sebahagia tokoh utama. Ada beberapa drama yang bahkan membuat penonton lebih menyukai cerita tambahan daripada cerita utamanya.

Ada banyak kisah tidak bahagia dari second lead ini, terutama kalau mereka bersaing dengan first lead alias si tokoh utama. Beberapa penonton memilih tidak meneruskan menonton filmnya karena lebih suka kalau si second lead yang mendapatkan kebahagiaan. Tapi ada juga beberapa drama di mana first lead dan second lead tidak bersaing memperebutkan orang yang sama, tapi mempunyai kisah masing-masing.

Formula drakor romcom itu biasanya selalu jelas. Biasanya akan ada setidaknya 4 tokoh utama, 2 wanita dan 2 pria. Kalau diketahui yang mana tokoh utama pertama dan tokoh utama kedua, maka yang berakhir bahagia itu pastilah tokoh utama pertama. Belum pernah ada drama di mana tokoh utama pertama sukses jadian dengan tokoh utama kedua. Makanya kadang-kadang lebih baik tidak tahu siapa yang tokoh utama pertama dan siapa tokoh utama kedua supaya tidak jadi spoiler atau berharap harap cemas.

Dalam drama dengan tema cinta bersegi-segi, biasanya karakter tokoh utama kedua bisa lebih berkualitas dari karakter tokoh utama pertama, tapi tentu saja tokoh utama pertama akan jadi pemenangnya. Contohnya saja di Don’t Dare to Dream, karakter 2 sahabat Lee Hwa-sin dan Go Jung-won, yang menyukai wanita yang sama Pyo Na-ri.

Pemirsa bisa galau bolak balik memihak Go Jung-won bisnisman di industri busana yang baik hati dan penuh kelembutan atau Lee Hwa-sin si senior news anchor yang sombong, angkuh, punya prinsip wartawan tidak boleh bohong yang membuat dia dimusuhi keluarga sendiri dan ternyata hampir terlambat menyadari perasaannya ke Pyo Na-ri.

Sebelum Jo Jung Suk mendapatkan peran utama seperti di Don’t Dare to Dream, dia juga pernah menjadi second lead yang menurut saya karakternya dan kisahnya lebih mengesankan dari kisah pemeran utamanya.

Berhubung The King 2 Hearts belum pernah saya review, jadi sekalian saja saya tuliskan untuk tulisan topik second lead ini. Tokoh utama dari drama ini ada 5 orang. Jadi selain first lead dan second lead untuk wanita dan pria, ada juga tokoh antagonis yang jahatnya ga ketulungan.

Lanjutkan membaca “The King 2 Hearts (2012): Kisah Second Lead yang Lebih Mengesankan”

Catatan Jalan-jalan di Long Weekend

Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan tentang staycation pertama kami. Tanpa disadari, tahun lalu, di akhir pekan yang sama kami juga berlibur di dalam negeri Thailand. Bedanya, tahun lalu kami pergi ke Phuket dan menginap beberapa malam. Kemarin, karena tujuannya masih dekat dari rumah, kami sengaja menginap 1 malam, bersantai di penginapan dan sebelum pulang ke rumah barulah berjalan-jalan ke tempat wisata di sekitar tempat menginap.

Sarapan, telat dikit gpplah, namanya liburan

Setelah lelah berenang di hari sebelumnya, kami tidur awal dan akibatnya anak-anak bangun kepagian! Jam 6 pagi mereka sudah bangun. Rencana awal, mau berenang dulu di pagi hari. Tapi anak-anak sudah kelaparan, jadi kami mengubah rencana untuk sarapan sebelum berenang. Tapi ternyata restorannya baru buka jam 8 pagi. Restorannya juga tipe pesan dulu baru disiapkan. Alhasil, sekitar jam 8.30 baru bisa menikmati sarapan pagi. Untuk yang biasa sarapan jam 8 pagi, perbedaan 30 menit ternyata cukup terasa, hehehe.

Lanjutkan membaca “Catatan Jalan-jalan di Long Weekend”